Keuntungan dari limbah kerang
Dari Limbah Kulit Kerang, Soekarno Mampu Raup Rp 4 Juta Per Bulan
Sejak enam tahun yang lalu, Ardias Kerang telah memproduksi beragam produk kerajinan yang terbuat dari limbah kulit kerang.
Sejak menjadi UMKM mitra binaan PT Pertamina, Owner Ardias Kerang, Soekarno mendapatkan banyak keuntungan.
"Mulai dari mendapatkan permodalan yang ringan hanya 3 persen bunganya, juga diajak untuk mengikuti pameran," jelas dia, disela-sela pembukaan Semarang Hitz Market, di DP Mal Semarang, Kamis (26/4/2018).
Soekarno menjelaskan, dari bahan baku limbah kulit kerang tersebut pihaknya bisa memproduksi beragam barang mulai dari tempat tisu, lampu, gelang dan lain sebagainya.
Harganya pun terbilang relatif terjangkau untuk produk yang memiliki nilai seni tersebut yang dibanderol mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 350 ribu per buah.
"Produk yang termahal itu ada cermin yang memakai hiasan cangkang kerang dan juga lampu hias," jelas warga Cilacap tersebut.
Dia menyampaikan, sedikitnya membutuhkan bahan baku kulit kerang minimal seberat 50 kilogram sebulan.
Setiap kulit kerang memiliki harga yang bervariasi mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.
"Setiap kulit kerang itu harganya bervariasi, tergantung dari bentuk kerangnya. Untuk tempat tisu, saya butuh sampai 1 kilogram kulit kerang," jelas dia.
Dia mengaku, masih memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan belum memasarkannya ke luar negeri.
Kendati demikian, pihaknya mampu meraup omzet hingga Rp 4 juta sebulan saat dalam kondisi normal.
"Sebulan minimal dapat omzetnya sampai Rp 4 juta," ujar dia.
Diketahui sudah ada sekitar ratusan UMKM mitra binaan PT Pertamina Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.
0 komentar: